Sabtu, 22 Desember 2007

blue BOOKS ICT indonesia

BLUE BOOKS ICT INDONESIA

Adapun di bawah ini tentang ICT hubungan antara INDONESIA DENGAN HONGARIA

Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan

Kerjasama pembangunan internasional dan koordinasi
bantuan dilaksanakan oleh Kementrian Luar Negeri.

Kebijakan dan Prioritas Global
Hongaria, selain bagian dari OECD (Organisasi
Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi) dan Uni Eropa
(UE), juga bertanggung jawab untuk menerapkan
kebijakan kerjasama pembangunan internasional yang
sesuai dengan ketentuan dan prinsip-prinsip OECD dan
Uni Eropa. Hongaria sepakat untuk memenuhi
komitment dan target yang telah ditetapkan pada
Deklarasi Milenium PBB dan Tujuan Pengembangan
Milenium.
Kebijakan pembangunan internasional Hongaria sejalan
dengan peraturan luar negeri dan tujuan moral
sebagaimana ditetapkan dalam program Pemerintah.
Hal ini merupakan suatu tantangan besar bagi sebuah negara kecil dengan sumber daya
yang sangat terbatas seperti Hongaria untuk menjalankan dengan efisien peraturan
Kerjasama Pembangunan Internasional (IDC) dan mengimbangi donor-donor lainnnya
yang sudah lebih maju. Namun demikian, beberapa prestasi telah berhasil dicapai.
Sampai saat ini, aturan-aturan kelembagaan, hukum dan keuangan dari IDC Hongaria
telah disusun. Pelaksanaan proyek-proyek pengembangan yang dibiayai dari alokasi IDC
yang merupakan bagian dari anggaran nasional, koordinasi kegiatan-kegiatan
departemen terkait, sejauh ini melaksanakan proyek-proyek IDC lainnya, dan
keikutsertaan sektor swasta dan sipil dalam IDC sudah dimulai dan menghasilkan
berbagai kemajuan. Guna memanfaatkan sumber-sumber daya yang terbatas ini secara
efisien, target dan pilihan yang jelas telah ditetapkan pada saat penentuan negara mitra
kerjasama dan sektor-sektor IDC.
Untuk dapat memaksimalkan keunggulan komparatif dan meningkatkan nilai tambah EU
dan IDC, Hongaria memberikan prioritas utama kepada negara-negara Balkan Bagian
Barat dan Negara-Negara Independen Commonwealth (CIS) dan ingin berbagi
pengalaman yang diperoleh pada saat transisi politik dan ekonomi dan setelah
bergabung dengan UE. Hongaria, sebagai negara penerima bantuan hingga belum lama
ini, juga memiliki banyak pengalaman tentang cara-cara bagaimana menerima dan
menggunakan dana bantuan dengan tepat, yang juga dapat disampaikan ke negaranegara
mitra kerja samanya. Diharapkan, proyek berbagi pengetahuan yang tepat
sasaran dengan jumlah yang lumayan ini dapat memberikan dampak yang penting.
Hongaria juga perlu bekerja sama sebaik mungkin dengan negara-negara anggota Uni
Eropa yang baru bergabung yang berasal dari Eropa Tengah, guna berbagi kesamaan,
saling melengkapi dan kohesi dalam melaksanakan kebijakan IDC.
Prioritas khusus diberikan kepada negara-negara tetangga, karena Hongaria memiliki
perhatian utama terhadap stabilitas dan pembangunan wilayah. Walaupun demikian,
cakupan geografis kebijakan pembangunan internasional di Hongaria jauh lebih luas,
karena juga mencerminkan tujuan-tujuan utama Uni Eropa, seperti pembangunan yang
berkesinambungan, pengentasan kemiskinan di negara-negara mitra, integrasi mereka
ke dalam ekonomi dunia dan mempromosikan demokrasi, aturan-aturan hukum dan tata
pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, para mitra ODA dipilih dari kelompok Negara
yang kurang berkembang (LDC), sedangkan sebagian negara-negara Timur Jauh
termasuk dalam daftar karena tradisi hubungan bilateral dan hubungan pribadi
sebelumnya, dan pengalaman-pengalaman ini terakumulasi dalam dekade yang telah lalu.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, ada empat kelompok negara sasaran kegiatan
pembangunan Hongaria:

Mitra Strategis: Serbia dan Montenegro, Bosnia-Herzegovina, Vietnam, pihak
berwenang di Palestina
Negara-negara mitra lainnya: Macedonia, Moldova, Cina, Mongolia, Kyrghyzstan,
Ukraina
Negara-negara Kurang Berkembang (LDCs): Ethiopia, Yemen, Cambodia, Laos
Perjanjian Internasional: Afghanistan, Irak.

Jenis Bantuan dan Program
Sangat jelas, Hongaria berkonsentrasi terhadap kegiatan bantuan pembangunan,
terutama pada sektor-sektor dimana Hongaria memilliki keunggulan komparatif. Tanpa
diurut berdasarkan kepentingannya, kegiatan-kegiatan berikut ini mendapat perhatian
penting:
1. Membagi pengalaman Hongaria yang berkaitan dengan transisi politk dan ekonomi
(pembentukan dan pelaksanaan struktur demokrasi, menciptakan kondisi untuk
transisi ke arah ekonomi pasar-bebas, swastanisasi, pemberian bantuan kepada
usaha kecil dan menengah, diberlakukannya kriteria tata pemerintahan yang baik)
2. Alih pengetahuan, bantuan berdasarkan pengetahuan (prosedur metodologi,
ketrampilan, perangkat lunak, pengalihan metode-metode organisasional dan
perencanaan, dll)
3. Dukungan terhadap pendidikan (universitas dan pasca-sarjana), memberikan
pelatihan bagi para ahli dan tehnisi, pengembangan kurikulum, penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh
4. Pengembangan pelayanan kesehatan (perencanaan, peralatan dan tata laksana
rumah sakit, poliklinik, keluarga berencana, mengatasi penyakit menular, dll)
5. Pertanian (penyebaran metode mutakhir dalam budidaya ternak dan tanaman,
perbaikan bibit tanaman, ilmu kesehatan tanaman-perlindungan tanaman, budidaya
ikan air tawar, program kehutanan, perencanaan pengembangan pertanian,
bioteknologi, agro-meteorologi, pelatihan bagi para spesialis dan teknisi dibidang
yang berhubungan dengan pertanian), industri makanan (perencanaan rumah
pemotongan hewan)
6. Kontribusi terhadap pengelolaan air dan pengembangan sumber daya air,
perencanaan dan pemberian saran teknis (waduk-waduk, pabrik pemurnian air,
perencanaan bendungan, saluran pembuangan air, eksplorasi dan penilaian
persediaan air, dll)
7. Membangun prasarana umum
8. Membantu kegiatan umum dan teknik transportasi, kartografi
9. Memberikan saran teknik pada perlindungan lingkungan hidup.

Tingkat Bantuan Global
Program bantuan pembangunan Hongaria sebagian besar bersumber dari anggaran pusat.
Sesuai dengan praktek internasional, hal ini merupakan tanggung jawab Menteri
Keuangan untuk membuat proposal kepada Dewan Nasional untuk anggaran bantuan
pembangunan sebagai bagian dari Keputusan Anggaran tahunan. Untuk tahun 2004, HUF
1.100 juta (atau sekitar US$ 6 juta) telah dialokasikan untuk anggaran MFA dimana
sumber daya juga disiapkan untuk kegiatan dari departemen dan institusi yang turut
ambil bagian dalam implementasi kerjasama pembangunan internasional, bilateral dan
multilateral. Secara keseluruhan, HUF 13.500 juta (hampir US$ 70 juta) sudah
digunakan untuk keperluan ODA di Hongaria tahun lalu yang mencapai hampir 0,07%
dari Pendapatan Domestik Bruto (GNI). Proyeksi tahun ini antara 0,08% dan 0,1% dari
rasio ODA/GNI sebagai bagian dari tahun 2005. Keputusan Dewan Uni Eropa pada
tanggal 24 Mei untuk mencapai target baru UE secara kolektif sebesar 0,56% ODA/GNI
pada tahun 2010 dan negara anggota yang terdahulu akan mencapai jumlah minimum
0,51% dari ODA/GNI sementara negara anggota yang baru akan berusaha meningkatkan
ODA mereka untuk mencapai tingkat 0,17% dari ODA/GNI pada tahun 2010 dalam
batas proses alokasi anggaran masing-masing negara.

Sasaran dan Prioritas Program di Indonesia
Hongaria dan Indonesia telah merasakan hubungan kerjasama yang bersahabat dan
didukung oleh perrtukaran pemerintahan pada tingkat tinggi.
Pertukaran ini difokuskan pada kerjasama di bidang perdagangan dan ekonomi, dengan
perhatian khusus terhadap usaha kecil dan menengah dan teknologi komunikasi dan
informasi (ICT). Pengalaman yang dimiliki Hongaria pada periode transisi politik dan
ekonomi sesudah 1989/1990 diberbagai bidang (seperti pemerintahan daerah, peradilan,
perbankan, privatisasi, dll) ditawarkan kepada mitra Indonesia dan beberapa program
sudah dilaksanakan.
Hongaria belum memiliki bantuan pembangunan bilateral di Indonesia, namun demikian,
Pemerintah Hongaria memberikan perhatian khusus guna meningkatkan kerjasama
ekonomi antara sektor usaha dikedua negara. Komisi Gabungan Kerjasama Perdagangan
dan Ekonomi antara Indonesia dan Hongaria memulai kembali fungsinya bulan Januari
2004 dan mengadakan pertemuan terakhirnya pada bulan Oktober 2005 di Budapest.
Dalam rangka kunjungan Perdana Menteri Hongaria ke Indonesia pada bulan Juli 2005,
Perjajian Kerjasama Ekonomi yang baru telah ditandatangani, membuka peluang baru
untuk meningkatkan kerjasama antara dunia usaha di kedua negara di bidang teknologi
informasi dan komunikasi (ICT), perbankan dan sektor usaha, serta bidang lainnya
seperti ilmu pengetahuan dan teknologi (termasuk bioteknologi). Perusahaan-perusahaan
di Hongaria yang berminat pada pasar Indonesia saat ini memfokuskan perhatiannya

pada bidang yang berhubungan dengan Teknologi Informasi. (e-education, e-government
e-business, e-training, e-health, dll) untuk memperluas kegiatan komersial pada bidang
yang berkaitan dengan pelayanan pemerintah, prasarana dan pertanian. Hongaria
memberikan 10 beasiswa baru untuk pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di
tingkat pasca-sarjana untuk belajar kesana.

kesimpulan
Blue Book adalah dokumen tahunan untuk merumuskan perencanaan SDM ICT dalam rangka mendukung pengembangan industri ICT di Indonesia

Blue Book terdiri dari empat Bagian

Estimasi Kebutuhan SDM ICT s/d 2010
Kapasitas dan Kinerja Saat ini
Rekomendasi (kurikulum generik dan assessment)
Usulan Action Plan
Perlu masukan dan komitmen pelaksanaan

Tidak ada komentar: